Senin, 23 Mei 2022

L-A-R-I

 LARI

        Asa berpedar dalam hatiku. Entah sudah berapa lama ini terjadi. Segala keluguan kecilku terluka karena salah😠 - yang membawa kutukan seumur hidupku. Sebuah ejekan yang tak pernah berhenti bahkan diviralkan sampai dikalangan teman-temanku. Sakit - tapi tak bisa kuhindari dan tak pernah bisa ku rubah.

        Aku LARI sejadi- jadinya. Namun sakitku tak jua hilang. Musim berganti kutukan itu masih terasa karena dendam😠 - yang membawa pikiranku selalu beranggapan tidak ada tempat untuk ku berlari. Sungguh aku bingung IBU. Bagaimana seharusnya aku, apakah benar masa lalu itu harus aku kubur tanpa harus berbalik memandangnya sedikitpun.

       Alang - alang melambai  terinjak. Bekasnya injakannya melekat dan menempel kuat. Sedangkan penginjak bebas😠 - menghina, mengolok, mengejek tanpa rasa bersalah sedikitpun dan tak pernah ada perasaan bersalah. Mereka tak sekedar teman tapi saudara Sedarah. Larut dan suka akan berdusta tapi merasa paling benar adanya. Entah sampai kapan?

        Benci akan ingatan, menusuk dan membuat  teriakkan kencang. Dalam hati sakit itu tak terbiasa ku jadikan biasa😢 - berharap aku bisa memaafkan diriku dan masa lalu ku. Kemarin ada kawan yang memanggilku dengan nama kutukan itu, dia meminta ijin untuk memasukkan aku sebagai anggota grup kawan lama. Sungguh aku menolaknya karena mereka bagian dari Kutukan masa lalu. Aku hanya manusia biasa, dan tak ingin hidup dalam kutukan itu.

        Bebas menapak dunia  baru. Harapan itu selalu aku tumbuhkan, walau menyesakkan dada, terkadang masih terasa sakit dan kecewa😊 - tapi aku berusaha tersenyum untuk kekasihku dan buah hatiku. Pilu kupendam dan kutuliskan saja. Meski ini bukan obatnya, semoga aku tetap ikhlas menjalaninya dengan Damai - Diam Ku.

Tidak ada komentar: