Kamis, 28 April 2022

Hi PSK! Apa salahku?

 Hi PSK! Apa salahku?

Pelangi dilangit malam, cahaya berpedar di tengah bulan purnama. Terlintas sebuah peristiwa yang mengganggu pikiranku. Sosok wanita yang bergumul ria di sebuah apartemen kelas atas. Mereka berada seolah tiada kesan di sebuah kota ternama. 

Akses menuju tempat itu tak mudah, diantara mereka menggunakan aplikasi kekinian untuk menggait pelanggan. Laki-laki yang kesepian adalah bonus bagi mereka. Terkadang pula mereka kecewa karena sang pelanggan berbelang hidung hanya chat tanpa kehadiran. Mereka bukan murahan dan tak ingin dianggap murahan, yang mereka inginkan hanya bertahan hidup demi alasan mendapatkan kelayakan.

Laki-laki yang datang tak pelak dari berbagai golongan, hanya tak lepas dari itu tampaklah pemuda umur 20-an keluar dari lift diantar dua wanita yang menemaninya. Tampak salam hangat mengantarkan laki-laki itu. Ada laki-laki lain yang keluar tanpa diantar oleh seorang wanita, tampak lusuh dan muram muka. Sebelumnya laki-laki paruh baya ini dijemput oleh seorang wanita yang menemeninya masuk ke lift. Entah kenapa keluar dengan cara yang berbeda dengan laki-laki yang masih muda.

Kamar penyaji memiliki tipe yang berbeda, semakin bagus tipe kamarnya semakin berkelas dan semakin mahal harganya. Ada pelanggan juga yang berhasil menawar sesuai dengan kemampuannya, Sayangnya bak harga dan pelayanan memiliki rating dan cara yang berbeda. Sempat ada laki-laki yang benar-benar kecewa dan mengeluhkan ke satpam penjaga kalau teman wanitanya bejat dan sebagainya lalu pergi dari lokasi tersebut.

Layanan ST-dengan 1xcrot menjadi langganan yang murah dan mudah didapat, dengan waktu yang juga tak banyak. Ada cerita dari satu pelanggan yang kecewa setelah kunjungan ke-4 nya, karena wanita yang ke-4 mengabaikannya dan meminta uang pembatalannya sampai 50%. Tak dinyana wanita ke-4 ini tidak sesuai dengan foto pada aplikasinya dan layanan yang diberikan sama sekali tidak memuaskan pelanggan tersebut, sampai pelanggan itu mengumpat dan mengutuk PSK itu.

Suatu peristiwa, bahwa penjaja cinta sering mengecewakan pelanggan dengan memberikan foto palsu dan lain sebagainya. Tujuannya agar calon pelanggan cinta mau datang ke lokasi, setelahnya terserah mereka ingin diapakan pelanggan tersebut. Cinta mungkin tak ada, hanya pemenuhan hasrat karena kebutuhan membuat pelanggan ini datang dan meminta PSK untuk melayaninya.

"Hi wanita jalang!, kamu nipu Ya!" teriak keras dari laki-laki yang tak puas diperlakukan salah satu PSK membuat penghuni 1 lantai kamar itu keluar dan melihat apa yang terjadi. Ya, apartemen, hotel, bisa menjadi lokasi yang memungkinkan di era digital / gadget berkembang menggila.