Minggu, 28 Agustus 2016

Perjuangan Tak Pernah Mati.

Lalu lintas pikiran di kepalaku semakin ramai dan susah diatur. Kehilangan fokus menjadi hal yang wajar. Pahit getir kehidupan benar-benar hebat dan tak pernah terbayangkan. Anehnya kesemua itu yang mengantarkan aku sampai ditempat ku sekarang.
Hancur berkeping-keping, lalu menyatukan kembali kepingan demi kepingan, terus bangkit berdiri seolah tak berhenti. Sudah sepertiga abad aku hidup, ternyata hidup belum juga tersenyum padaku. Se-onggok wadah berisi barisan masalah berjajar rapi sedang menertawakan ku. Hmmm....dulu aku sering kalah dengan tawa mereka, tapi kali ini aku yang akan menertawakan mereka sebagai sebab ketidakwarasanku untuk melindungi yang aku cintai dan berjuang habis-habisan agar mereka senantiasa mendapatkan hidup yang lebih baik di masa yang akan datang.
Hembusan angin malam yang gaduh dengan membawa rasa dingin menjalar ke seluruh tubuhku. Malam ini aku tidur tanpa sadar, begitu lelahnya hari ini dengan berbagai hal yang harus aku kerjakan. "Anakku, kelak jadilah orang hebat yang melebihi ayah...", pesan terakhir sebelum aku tertidur malam ini. "Janganlah jadi seperti ayah yang bersusah payah harus menebus kesalahan ayah di masa lalu". "Kelak kau bisa menjadi orang yang faqih dan tidak tersilap dengan kehidupan di dunia ini".
Goresan tinta digital pada layar terakhir adalah bab 1 dari Tesis yang harus aku selesaikan, Aku berharap bisa segera menyelesaikan study ini tepat waktu. Namun demikian, usahaku tidak berujung gembira, dengan terpaksa aku menundanya, karena derita Anak-ku membawaku kembali ke lentera yang terang dengan wanita berbaju putih sebagai penjaga dan langit-langit yang sama yang harus ku jumpai setiap bulan bersama-mu, Anakku. "Doakan ayah tetap kuat menjagamu".
Harapan untuk selesai tepat waktu akhirnya ku abaikan, demi mengejar kelulusan istriku, tak pelak aku memaksakan diri mengerjakan skripsi dan tesis secara bersamaan. Enam-belas April menjadi saksi bisu dari perjuangan lelahku untuk orang yang ku cintai dan Mei menjadi jawaban akhir dari study-ku. Sambil menunggu peresmian nanti di Oktober, hidup pun masih berlanjut dan perjuangan tidak pernah mati.