Sabtu, 22 Desember 2018

Ayah, 2018-12-08 13:25 Gambiran II, Kediri Jawa Timur

Tertanggal, 
 إِنَّا اللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Telah tutup usia diakhir periode kehidupan ini, atas nama Ayahanda tercinta.
Ayah, 
Pergimu meninggalkan kepedihan luar biasa,
Pergimu membuat hilang rasa berhargaku,
Pergimu pula menyisakan perih dan luka di hatiku,
Pergimu yang tak sempat aku tengok terakhir kalinya,
Pergimu seolah membuat apa yang ku perjuangkan sia-sia,
Tapi,
Pesanmu tetap aku lanjutkan,
Pesan terakhirmu terus aku kenang dan jadi semangatku,
Pesanmu pula yang harus aku bawa untuk melanjutkan perjuanganku,
إن شاء الله
Pesanmu akan aku wujudkan sehingga Engkau bisa bangga.

Aku Anakmu yang menyayangimu.

 إِنَّا اللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Jumat, 26 Oktober 2018

Pasangan Halal itu Indah

Halalkan dulu Pasanganmu
Cintai sepenuh Hati


Betapa indah kehidupan berumah tangga, ketika aku tak mengenal pacaran terlebih dahulu dengan Istriku dan Pacarku saat aku halal untuk dia dan dia halal untukku. Permasalahan dalam rumah tangga senantiasa muncul di awal bahkan ketika akan mengikatkan diri untuk menjalankan lamaran, akad nikah dan akan menjalani pernikahan tersebut.

Cinta akan indah bila halal tersebut dicapai terlebih dahulu. Pacaran Halal dilakukan dan waktu pacaran menjadi tak terbatas. Pertemuan berdua selalu menjadi rasa pengikat hati untuk saling membahagiakan bukan sebaliknya. Membawa kesesatan dan rasa takut dikejar satpol PP.

Mengajak Pacar halal untuk bermesraan adalah Pahala, maka lakukan sesering mungkin. Ikat perasaan kita dengan Sabar, Syukur dan Doa saat menjalani kehidupan berumah tangga. karena adakalanya suka, duka, susah, bahkan terkadang menjengkelkan terjadi dalam biduk rumah tangga. Kapan terjadinya? tepatnya saat penasaran kita semua terjawab tentang dia dan rasa penasaran dia tentangku terjawab, maka saat itulah syetan tak lupa menggoda lebih kuat.

Pernikahan bertahan lama atau tidak, bukan bergantung orang sekitarmu. Tetapi bergantung pasangan halalmu, bahtera indah saat tenung kasih sayang dibuktikan, istri menjadi wajibnya istri dan suami menjadi wajibnya suami. Hak adalah bagian yang saling kita bagi dan senantiasa kita wujudkan dalam bentuk hadir menghadirkan kasih sayang.

Komunikasi dua arah, motto penting dalam rumah tangga. Komitmen tentang menyikapi marah juga penting, tidak boleh keduanya saling diam tanpa komunikasi lebih dari 3 jam atau setelah 1 malam lewat. Yah, wajib berbicara setelahnya. Cari solusi dan saling mengerti. Kapan? Hadirkan dalam suasana rujuk merujukkan sayang dengan berpacaran bersama pasangan halalmu. Lakukan layaknya muda-mudi yang sedang Dating, bawa komunikasi yang baik jalani hari dengan menatapnya, hormati, hargai dan sayangi dia. 

Diam dan Marah tak menghadirkan solusi dalam ruang biduk cinta. Tenung Cinta dengan kelembutan, kata yang manis, kalau perlu gombali pasangan halalmu...."Oh Cintaku kau bak durian runtuh dari atas, Walaupun terkadang pedas kata-katamu tapi indah tujuanmu, Cintai aku sepenuh hatimu dan panggil aku Sayang, Darling atau Honey mu"....Uraikan kata-kata gombal dan rajuk dengan sepenuh hati. Tenung Cinta akan merajut dengan indahnya, Ketika aku menjadi Pangeran tertampan untuknya dan Dia jadi bidadariku di dunia dan surga nantinya.

Cinta itu indah terbangun  dengan kasih sayang diatas pondasi Halal. Tatkala berpisah jauh keduanya akan merasakan kehilangan yang luar biasa. Dan itulah Halalnya Cinta yang diiringi Pahala Surga. Aku untukmu, Kau untukku. Amiin.


Jumat, 05 Oktober 2018

Lagu Untuk Sebuah Nama

Lagu Untuk Sebuah Nama, Nama yang tak pernah mendampingiku lagi, Meskipun ku berjuang mencarinya....

Mengapa jiwaku mesti bergetar
sedang musikpun manis kudengar
mungkin karena kulihat lagi
lentik bulu matamu
bibirmu dan rambutmu yang kau biarkan
jatuh berderai di keningmu
makin mengajakku terpana
kau goreskan gita cinta

mengapa aku mesti duduk disini
sedang kau tepat didepanku
mestinya kau berdiri berjalan kedepanmu
kusapa dan kunikmati wajahmu
atau kuisyaratkan cinta
tapi semua tak kulakukan
kata orang cinta mesti berkorban

mengapa dadaku mesti bergoncang
bila kusebutkan namamu
sedang kau diciptakan bukanlah untukku
itu pasti tapi aku tak mau perduli
sebab cinta bukan mesti bersatu
biar kucumbui bayanganmu
dan kusandarkan harapanku
jatuh berderai dikeningmu


*Lirik sebuah lagu yang tak pernah aku impikan terjadi dalam kehidupanku. Sayang sekali, pernah terjadi dalam kehidupanku.

Aku berteman dengannya sejak SD, SMP, dan SMA kuperjuangkan agar bisa 1 sekolah dengannya agar suatu saat mendapatkan Ridho dari الله SWT agar bisa menikah dengannya hidup bersamanya. Sayang tak pernah terjadi sama sekali. Hanya berakhir seperti sajak lagu untuk nama-nama yang berakhir dengan nama seorang wanita yang kusebut sebagai istriku --- ---- "Dxxx Wxxxxxxxx","Vxxx Rxx Mxxxxxxxxxx","Ko--Mala B.A.I".


Minggu, 01 Juli 2018

Kengerianku sekaligus Kerinduanku yang tidak pada tempatnya

Ini tentangku, aku yang sempat putus asa beberapa kali dalam hidup, ternyata tidak setegar laki-laki ini yang meninggalkan istri dan anak semata wayang ke dunia selanjutnya. Laki-laki itu pergi mendadak, kembali pada Sang خلق , dengan kesan yang luar biasa kuatnya. Ini sebagian tulisannya:

"1 Oktober 2014, 11:53 pm"

Sakit hatiku Pa kalau melihat foto-fotomu bersama Ken.
Betapa bahagianya kamu, betapa bahagianya Ken.
Sakit hatiku Pa rasanya menyadari Ken tak akan bisa berfoto lagi dengan kamu, Papanya.
Papa yang sangat menyayanginya dan mengidolakannya. Ken juga sangat menyayangimu dan mengidolakanmu.
Aku harap Ken masih bisa mengingat kenangan bersamamu.
2 tahun saja Pa, 2 tahun saja.

Ya Allah singkat sekali kau berikan kesempatan pada Ken untuk merasakan kasih sayang ayahnya.
Ya Allah, sebagai gantinya, hamba mohon sayangilah Ken, rahmatilah sehingga Ken menjadi anak yang sholeh, sederhana dan pintar seperti Bram, ayahnya.
Ya Allah jadikanlah aku sabar menjalani ujianmu, berikanlah aku kekuatan untuk mendidik, merawat dan membesarkan Ken meski tanpa Bram.
Ya Allah, bila Engkau memang sangat menyayangi Bram, maka sayangilah ia disisimu, tempatkanlah ruh Bram pada tembolok burung-burung hijau yang bebas mendapatkan makanan dari surgaMu.
Aku mencintai Bram ya Allah, titip sampaikanlah cinta dan rindu kami untuknya.

Dari tulisan yang ku temukan ini, seolah berkata bahwa tidak akan ada kesempatan yang lebih baik selain bersama Suaminya yang meninggal. Sontak, membuatku iri dan ingin dirindukan oleh istri yang mencintainya dengan sangat luar biasa. Anehnya, aku tak mampu melukiskan seperti apa cintanya kepada suaminya.
Dari judul yang digunakan adalah waktu, dituliskannya tulisan ini. Dari sisa tulisan yang sempat sudah aku baca, dia menikah dan hidup bersama suaminya hanya 2 tahun. Hanya ada pertanyaan aneh yang terselip kuat adalah ken yang seolah-olah berfoto bersama ayah dengan umur lebih 2 tahun, Begitu hebatnya  sang istri ini mencintai suaminya.
Bagaimanakah sang suami memperlakukan istrinya sehigga tersirat kesedihan yang mendalam sampai berat untuk melupakannya? Dimana diakhir posting-an, tertulis akhir cerita 22 Januari 2015 dengan Judul "Surat Untuk Ken", Kuala Lumpur, 13:24 pm. Seolah akhir dari ingatannya tentang suaminya sudah mulai ia lupakan. Apakah akan ada calon laki-laki pengganti suaminya untuk jadi ayah bagi anaknya yang semata wayang? Who knows? 
Taichung, Taiwan, 2 Juli 2018, 5:00 AM.  Waktu Taiwan.

(Biar agak keren, Jadi ingin tahu siapakah wanita ini?!)
بسم الله
Semoga الله SWT memberikan wanita-2 yang terbaik disisi hamba-Mu ini يا الله. Baik untuk dunia dan akhiratnya. امين.

Rabu, 13 Juni 2018

Ramadhan di negeri Seberang

Tahun ini untuk pertama kalinya, aku menjalani puasa ramdhan tidak bersama dengan istriku dan anak-anakku. Dan kudengar dari bunda anak-anak bahwa tahun ini juga mas Ali mulai debutnya berpuasa Ramadhan, meskipun hanya sampai bedug. "Ayah sangat senang mendengarnya Li!". Mas Ali, ingin sekali ayah memelukmu. Ayah tahu dari bunda mas Ali tetap puasa, meski sedang trasnfusi ayah bangga sekali, "Kelak, Jadilah ulama' ya Le!"

Serasa berat menjalani di negeri seberang, tatkala dulu bisa membaca al-qur'an minimal separuh Al-Qur'an sekarang susah sekali untuk melaksanakan itu. Bahkan sebagian ummat muslim disini, yang bekerja di negeri ini, kesusahan menjalankan puasa ramadhan sepenuhnya. Sebagian besar, mengupayakan bisa penuh puasanya. Alhamdulillah Allah masih memberi kesempatan padaku untuk bisa menjalankan ibadah puasa penuh. Dengan segala tantangan disini, ya kurang lebih 16 jam waktu puasa, tidak adanya pengurangan waktu kerja, tetap menjalankan aktivitas seperti sebelumnya, dan sebagainya, yang mungkin tiap orang mengalami keadaan yang berbeda.

Sayang aku menjumpai 1 atau 2 orang Indonesia yang pada akhirnya melepaskan dirinya ke dalam neraka, tidak lagi sholat, puasa, zakat, ataupun beriman kepada ALLAH. Bergaul dengan orang yang salah, hingga akhirnya lupa dengan orang tua, keluarga di Indonesia. Ya Allah aku berlindung kepadamu dari buruknya pergaulan dan dari jeleknya akhlak di negeri yang asing ini. Tetapkanlah imanku seperti sedia kala, tambahkanlah keimanan selama aku disini. Amiin.

Kamis, 08 Maret 2018

Ali kau harus hidup nak...

Kali ini, benar-benar sebuah prahara. Prahara hidup dalam kegalauan yang tak pernah ku rasakan sebelumnya. Ketika teringat pertanyaan mertua ku "Bagaimana masa depan Ali nanti?" seolah semua yang diatas kembali ke daratan. Apalagi bila aku jauh, tidak lagi dekat dengan Bunda dan Anak-anak, khususnya Ali, lalu Bunda bilang "Ayah dokter SS tidak ada sampai minggu depan, padahal sudah waktunya ambil vitamin merah!", seolah dunia begitu gelap, serasa ingin pulang dan mencarikan jalan keluar untuk mereka. Tapi aku hanya bisa berdoa untuk mereka.

Ya ALLAH KUATKAN HATI MEREKA,
Ya ALLAH TEGUHKANLAH HATI MEREKA,
JAGALAH MEREKA DAN BERI KESEHATAN UNTUK MEREKA SEMUA.

Pintu hatiku goyang, walaupun harus dikarantina karena salah diagnosis, aku harus segera bangkit dan menerjang ombak kembali. Walaupun luka belum sembuh, Ayah akan berdiri untuk mu Nak. Berjuang, berjuang dengan penuh pengorbanan, semoga mengantarkan lebih dekat dengan kesembuhanmu Ali.

Doakan Ayah disini, dan tetaplah bertahan hidup kejarlah hal yang tidak mungkin, dan Yakinkan Kau bisa mencapai nya, Percayalah! Tidak ada hal yang tidak mungkin bagi ALLAH Nak. Doa Ayah selalu untuk mu, adikmu dan bunda yang disana. I Love U all.

Sebuah Kegilaan di Negeri yang Asing

Aku adalah lelaki Gila, entah sampai kapan kegilaan ku ini berhenti (mungkin ketika ajalku tiba). Ada wanita yang ingin kutemui tapi aku selalu takut menemuinya. Dia sekarang Janda memiliki 1 anak dari mendiang suaminya. Seolah berita ini yang menjadi kegilaan di kepalaku.

Yah, emang benar sebuah kebenaran selalu muncul dari hati. Wanita itu selalu saja hidup dalam cita-citaku, hampir setiap waktu sejak aku kecil, aku yang miskin, dekil, tidak punya masa depan(kata tetangga sebelahku), g mungkin sekolah tinggi, g mungkin lulus sarjana, master dan bahkan doctoral (it's impossible they said), harus terkapar di negeri antah berantah untuk berjuang mendapatkan gelar Doktor dengan beasiswa dari luar negeri yang susah payah didapatkan sampai berendam dengan keringat, air mata dan darah. Bagiku ini sebuah kegilaan....yang luar biasa dan puncaknya AKU adalah Penakut yang Gila menelanjangi bulat-bulat mimpi yang tak mungkin kata mereka, dan mengalahkan satu orang yang cukup terkenal di dunia kecilku dulu. Ya Dia itulah Wanita yang bergelar Janda dan bekerja di sebuah instansi ternama di negaraku lulusan S2 Master dari Brussel dengan beasiswa dari negaraku sendiri.

Kenapa? Aku tidak mengerti buatku jalanku ini adalah jalan terjal yang diciptakan oleh Ayahku yang selalu mengadukan kepalaku dengan kepala wanita janda ini. Dia begitu kaya dan berkecukupan, Apa kata Ayahku "Budhal lho sekolah le, kalahna cah wedok kuwi, mosok kalah karo cah wedok", sambil berangkat sekolah ku pegang perutku erat-erat tanpa sarapan pagi aku harus bisa mengalahkan wanita janda itu.

Apakah Aku Gila ataukah aku Sedang Sial?, yah, ini perjalanan paling Gila yang harus ku lewati, menjadi harapan satu-satunya keluarga yang harus memikul beranda dengan orang-orang yang malas berpikir dan belajar, bahkan ayahku sendiri tak pernah mikirin bagaimana cell, DNA atau mRNA itu bergulir didalam tubuhnya. Justru yang ku ingat ketika perpisahan, waktu aku pamit (anaknya berharap doa dan keselamatan), ayahku justru bilang kalau pacarnya dulu minta dinikahi (Ya ALLAH!!!! apa-apaan ini) kata Ayahku "Loh iku no wis Padamu"...hadeuh orang tua yang benar-benar Gila Yang ketika aku kecil selalu bilang "Sekolaha le mben awakmu pinter, sugih isa milih wong wadon sing kok karepne". Demi memenuhi kebutuhan dan mencapai prestasi, anakmu ini abis-abisan untuk belajar bahkan menjadikan hal yang dulu dikatakan tidak mungkin menjadi mungkin.

Kenyataannya? aku bersimbah darah disini tak ada yang tahu dan hanya rasa sakit yang luar biasa ku diamkan membisu, Gilanya aku tetap bertahan Karena Wanita yang melahirkanku, Wanita Janda ini,  Wanita yang ku Cinta dan Pernah mencintaiku dengan tulus (melewati hidupku begitu saja), dan Wanita yang menjadi Pendamping hidupku dan mencintaiku dengan sepenuh hatinya.

Aku tak bisa mewujudkan bagian terakhir dari keinginanku, bertemu wanita janda ini dengan meneggakkan kepalaku, toh hanya bersembunyi, mencari rekam jejaknya bila ada yang tertinggal, dan memekikkan kata aku yang kalah, miskin, jelek, dekil dan yang selalu kau hina dulu bisa melampaui batasan yang tercipta manakala aku masih kecil dan bermain denganmu. Tapi akulah lelaki gila yang memikirkanmu untuk selalu mengalahkanmu wahai Wanita Janda yang Hebat....semoga kau dan anakmu selalu sehat. Dan Semoga untuk terakhir kali Allah menyempatkan kita bertemu sebagai rekan, teman sejawat yang sejajar saling membantu, bukan seperti kecil kita dulu yang dirimu selalu berada di atasku dan menindihkan perihnya jeritan hatiku.

Good Luck....semoga kita masih bisa bertemu Dian....

Rabu, 07 Maret 2018

Di Negeri yang Asing

Sudah 1 minggu lebih aku disini, tapi perasaan takut dan bingung bercampur aduk. Anak-anak dan Istri yang kutinggalkan, terasa lebih untuk aku rindukan. Selama ini, aku belum pernah jauh dari mereka. Seperti Ibu Almarhum, ketika aku harus pergi ke tempat yang tak ku kenal tapi masih di negeri sendiri aku merasa kuat, karena keyakinanku pada mu Ibu. Kali ini aku telah menjadi seorang Ayah dan harus berjuang dinegeri yang benar-benar asing untukku. Bahasa, adat, dan budaya semua berbeda, mengingat pertama kali aku datang dengan kondisi sakit, tanpa ada perawatan untuk mengobatinya dengan benar, aku di karantina di tempat tinggal sejenis kost-an mahasiswa.

Aku berjuang sendiri, Istriku juga berjuang sendiri disana, berusaha mengasuh kedua anak yang hebat. Hari ini, ia letih sehingga aku tidak bisa menelepon atau berkomunikasi terlalu lama. Ya, aku rindu sekali dengan negaraku dengan makanan yang sering tersedia dan halal untuk kami makan. Aku sedih sekali hari ini tak bisa menyapa anak-anakku sebelum tidur. Istriku dan anak-anak sudah tidur terlebih dahulu.

Kesibukan kuliah justru membuat perasaan rindu tidak henti-hentinya. Sampai kapan aku mampu bertahan dan bisa lolos dari sini dengan membawa gelar yang sangat diimpikan oleh Istriku agar mimpi kami selanjutnya supaya tidak tinggal dalam keadaan yang berat bisa terwujud. Sampai tulisan ini aku tulis masih terbayang bahwa kami belum punya rumah tinggal di sebuah petak dengan segala penderitaan dan hal yang berat. Ya Allah ijin kami memperoleh rejeki yang halal dan diberikan limpahan rahmat berupa kesehatan dan kesejahteraan. Berikan kami Kekuatan untuk menghadapi semua ini. Aamiiiin.