Kamis, 28 Februari 2008

My New Day

Pelajaran baru dimulai dari kepindahanku dari kota jakarta, dimana saat aku tinggal di sana banyak sekali hal-hal yang tak aku kenal sebelumnya. Berjumpa dan berkawan dengan orang yang tak dikenal, hidup di sebuah lingkungan yang sama sekali berbeda. Orang jakarta mengatakan bahwa "mas jakarta bukan jawa, jangan pake bahasa jawa banyak orang yang gak ngerti"; konsep yang tertanam sangat dalam dalam hati nurani mengatakan suatu keanehan terjadi di sini. Orang cina di perantauan bukannya meninggalkan bahasa cina mereka justru mempopulerkan bahasa cina mereka, Sedangkan orang jawa dan sunda kehilangan bahas mereka. Pernah aku berpikir bahwa kehidupan di jakarta memang bukan kehidupan orang yang jawa; Budaya yang luntur, Pancasila yang mulai tergerus oleh patriotika orang-orang asing yang tinggal di jakarta menyebabkan punahnya budaya bangsa.
Benar kalau orang Indonesia mulai berubah meniru kehidupan orang luar.Jakarta yang disebut sebagai miniatur bangsa indonesia berubah menjadi miniatur kehidupan orang-orang yang lupa agama dan budaya. Sosialisasi AIDS,no drug dan bebas alkohol sudah dipopulerkan para artis dan aktor bintang Indonesia, tak lupa pula para artis dan aktor ibukota mempopulerkan cara berciuman, artis/perempuan bergaya artis merokok di tempat umum, persoalan bebas wanita dan pria tidur bersama asal tidak mengganggu tetangga, semua menjadi alasan yang tidak jelas. Namun semua itu pasti dalam satu kesimpulan yaitu sosialisasi budaya asing yang merajalela takkan bisa di bendung jangan AIDS sekalipun bukan AIDS terus saja kehidupan itu akan sama dan berulang karena sebuah kebiasaan yang menjadi budaya di jakarta.
Tetapi jakarta tak seburuk yang kita pikirkan ada secuil kenyataan bahwa ada tempat orang-orang yang berpikir maju dan ingin berkembang datang ke sana. Jakarta...oh Jakarta bila ada suatu tempat orang bersua untuk harapan yang lebih baih belajarlah dari sana!!!.
Jakarta tak keras juga tak kejam namun jakarta tak Lembut dan tak nyaman.