Selasa, 08 Agustus 2017

Mencarimu Saat Kehilangan, Karena rindu Kehadiranmu


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم 

Suratku Untuk Istriku Tercinta

Istriku kau adalah wanita yang baik;
Istriku kau adalah wanita penyabar lagi pemaaf;
Aku kehilanganmu, apabila semua kau tinggalkan begitu saja.

Istriku kau adalah wanita yang setia;
Kehadiranmu merupakan sesuatu yang berarti dalam untukku;

Istriku, tak banyak wanita yang mau memilihku;
Kehilanganmu laksana mentari yang tak menyinari bumi kembali;

Istriku, Maafkanlah apabila aku berbuat salah;
Kau tahu seluruh rahasiaku ada padamu;
Jatuh atau bangkitnya kembali aku ini;
Karena-MU;

Kehilanganmu adalah penyesalan yang dalam;
Anak-anak kita adalah arti kebersamaan kita;
Perpisahan kita di dunia fana nantinya;
Bagian dari petunjuk untuk menyadarkan kita akan keberadaan اللَّهُ;
Ayo kita benahi kehidupan yang sudah kita Jalani menuju ketakwaan yang Haqiqi;

Karena Aku tahu Aku Mencintaimu untuk menaqwakan hatiku;
Senandung rinduku, tatkala kita bersama;
Setajam sorot mataku memandangmu;
Agar kenangan kita bersama tak lagi terlupakan;

Aku panjatkan segala puji syukurku kepada اللَّهُ karena menjadikanmu pendamping seumur hidupku.
Terima Kasih "SAYANG", semoga kau selalu merindukanku, bila aku jauh maupun dekat denganmu.

Kamis, 06 April 2017

Sebelum semua berakhir hari memulai telah dekat

    Sebagian jawaban terkadang serasa di akhir. Namun, realita tidak demikian, ketika hari akan berakhir sesuatu yang baru telah dimulai jawaban yang kita tunggu hanya akan jadi jawaban terakhir.
      Setelah lama hidup didunia hal terbesar yang pernah aku hadapi dengan gila adalah lajur hidupku yang tak tenang. Aku berjuang untuk menggapai mimpiku, sementara penanam mimpi meminta haknya. Padahal, sang penanam mimpi tak pernah membekali aku sesuatu yang benar-benar berguna untukku. Perjuangan dari semula dia tak pernah hadir....sungguh mengecewakan.
     Penerus dari penanam mimpi adalah seorang pengaku yang hebat, yang merasa dikecewakan oleh sang penanam mimpi. Hidupnya lebih susah dariku, dengan segala cara ia bangkit dan menunjukkan pada ku jalan dan cara yang ia rasa benar. Akupun kecewa dengannya karena sebenarnya dia tak lebih dari seseorang mengusung pembenaran atas dirinya. Ia merasa apa yang dilakukannya sampai sekarang benar dan mendapatkan kebenaran dari pengakuan pihak ketiga.
    Serasa penat mendengarkan kebenaran tanpa keilmuan. Merasa telah memberi, maka ia berusaha meminta haknya. Sang penanam mimpi dan Penerus penanam mimpi sebenarnya mirip, namun berbeda cara yang dilakukannya. Motivasi benar-benar berbeda, tapi akhirnya juga sama. Ya sama-sama susah untuk menerima kebenaran yang bersumber dari Ilmu.
    Penerima mimpi seperti ku, akhirnya memutuskan jalannya masing-masing. Ada yang kecewa berat hingga mengutuk keduanya. Ada pula, yang merasa bersalah, yang akhirnya selalu dipersalahkan. Ada juga yang mencoba seperti penerus penanam mimpi, tapi gagal untuk berpikir, sehingga kalut menghadapi masa depan, menjadi pengecewa/penggerutu di setiap kakinya melangkah. Sedangkan aku berusaha untuk berdiri tertatih-tatih membawa ilmu yang harus disampaikan, namun tak ada satupun yang mendengarkanku.
    Sebagaimana sesuatu yang berakhir, ternyata ada yang sudah memulai, tanda-tanda keruntuhan bebalnya seseorang terhadap ilmu tiba-tiba muncul disebelahku. Ya sang sebelah, usai aku memperjuangkannya tak kunjung berubah, gelar sarjana ia peroleh tapi tak sedikitpun merubah mentalnya menjadi lebih taat pada orang yang memperjuangkannya dan membelanya dari orang-orang sekitarnya yang selalu menyalahkannya. Bahkan lebih berani dari yang kukira, terkadang sampai mendiamkan atau melempar kata-kata pedas. Bukankah kau tercipta untuk ku sebagai pendamping yang akan memenuhi jalanku dengan bunga? Sekalipun terdapat duri-duri di tangkaimu. Seraya Kaktus yang menghiasi hari-hariku. Ku harap kau bisa menjadi Melati sebagaimana Ibuku selalu menyukai bunga melati, lebih sejuk dipandang dan tak menajamkan durinya jika ku pegang.
     Setelah 1/4 abad lebih aku hidup, keyakinanku kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW semakin kuat. Seolah Sang Pemilik Nyawa ini selalu kutunggu kehadirannya untuk memeluk rohku. Jawaban Terakhir dimana seuatu yang lain akan dimulai. Semoga Allah menyempatkanku menjadi Ayah yang berarti bagi anak-anakku.

ttd,

Peraih Mimpi yang ingin segera menghilang dari dunia ini.