Kamis, 22 Desember 2022

Satu Sisi Satu Malam

 "Bruukkk" suara benda jatuh disampingku tampak berisi barang yang berat. "Maaf mbak, apakah boleh saya bantu?" kataku menawarkan bantuan. "Boleh...boleh!" katanya, "Lumayan berat mbak, mau kemana?" tanyaku, "Keseberang mas"Jawabnya.  Seolah malam menutup jauh usiaku dengan wanita muda ini. "Apakah baru sampai mbak?" lanjut tanyaku sambil membawa koper miliknya, sambil mengangkatnya menyebrangi jalan. Sambil memegang telpon genggam miliknya dan membalas pesan yang masuk dia berkata "iya". 

"Yups, sudah sampai mbak!" kataku, "eh mas boleh minta tolong sampai apartemen saya disana" tanyanya pada ku. "Boleh mbak, tapi apa boleh saya masuk ke Apartemennya mbak?" tanyaku. "Nanti sampai lobi bawah ada teman saya, tolong temani dulu ya mas!" Pintanya padaku. Belum sampai ke Lobi kami berhenti karena tidak tahu lobi yang mana yang kami harus menunggu. Lalu, sambil menunggu balasan pesan dari temannya, aku bertanya "Datang ke ibukota, memang asalnya darimana mbak, dan keperluan kerja atau berkunjung saja", tanya ku, tanpa ragu dia pun menjawab dengan singkat "Kerja Mas, dari Tasik kuningan", 

"Wah lumayan jauh ya?! Apa tidak ada laki-laki yang mengantar?" sahutku. "Tidak ada, memang kenapa mas, biasanya saya juga sendirian" jawabnya. "Hebat mbak, sampai malam begini, memang kerja dimana mbak, kalau boleh tahu?" tanyaku. "Disini mas, sama teman saya" [w],"Hmm...ikut temannya ya, semacam bagi hasil ya?!"[a]. "Hayyu mas, kesana, yang warna merah, lobi bawah sudah ada teman saya nuggu"[w], "baik mbak"[a]. 

Akhirnya kami sampai di lobi tersebut dan bertemu dengan temannya. "Ri" panggil wanita itu [w2]  ke wanita yang kubantu[w]. "Wah...wah...sudah bawa pelanggan ri"[w2], dak-dak-dak kaget aku mendengarnya, "maaf maksudnya apa ya?!", aku syok mendengar suara sambutan tadi. "Loh emang mas ini siapa?"[w2], "mas ini tadi cuma bantu ta"[w], "ooww... ku pikir pelanggan kecanthol, ha ha ha"[w2]."Mas, terima kasih ya, mau mampir dulu atau langsung pulang?"[w] "Langsung pulang saja mbak" aku langsung balik badan dan pergi dari lobi tersebut. "Mas besok saya tunggu ya disini, kalau mau ngobrol"[w2]. Dalam hati "Gila", aku putar badan, segera jalan cepat meninggalkan dari tempat tersebut tanpa membalas pertanyaannya.

Tidak ada komentar: